Penghargaan Kalpataru untuk Menghargai Pejuang Lingkungan Hidup Nusantara

Kamis, 24 Juli 2025 22:25 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Trofi Kalpataru
Iklan

Kalpataru, penghargaan tertinggi Indonesia bagi individu/kelompok pelestari lingkungan sejak 1980.

***

Di tengah ancaman krisis iklim, kerusakan hutan, dan pencemaran yang kian memprihatinkan, Indonesia memiliki cara tersendiri untuk memberikan apresiasi kepada para pejuang lingkungan: Penghargaan Kalpataru. Sejak pertama kali diadakan pada tahun 1980, Kalpataru menjadi simbol pengakuan negara terhadap dedikasi luar biasa individu maupun kelompok masyarakat yang berperan nyata dalam menjaga alam Indonesia.

Makna Filosofis Kalpataru

Kata Kalpataru berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti pohon kehidupan atau pohon harapan. Dalam berbagai mitologi, Kalpataru digambarkan sebagai pohon keramat yang mampu memenuhi kebutuhan hidup manusia. Filosofi ini sejalan dengan makna penghargaan: penerima Kalpataru diharapkan menjadi sumber inspirasi yang ‘menumbuhkan kehidupan’ bagi lingkungan dan generasi masa depan.

Sejarah Singkat

Kalpataru pertama kali diserahkan pada 5 Juni 1980, bertepatan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Sejak saat itu, setiap tahunnya, pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memilih para kandidat yang dianggap layak mendapat penghargaan berdasarkan kontribusi nyata mereka dalam upaya konservasi, penanganan pencemaran, dan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan.

Kategori Penghargaan

Kalpataru terbagi ke dalam beberapa kategori, yaitu:

  1. Perintis Lingkungan
    Diberikan kepada individu yang merintis gagasan dan aksi pelestarian lingkungan di daerahnya. Biasanya mereka bekerja secara swadaya dan menjadi pelopor gerakan hijau.

  2. Pengabdi Lingkungan
    Ditujukan bagi individu yang mengabdi dalam jangka panjang untuk menjaga dan memulihkan lingkungan. Banyak penerima kategori ini adalah pegawai negeri atau profesional di bidang konservasi.

  3. Penyelamat Lingkungan
    Diberikan kepada kelompok masyarakat atau komunitas yang berhasil menyelamatkan dan memulihkan ekosistem tertentu, seperti hutan adat, sungai, mangrove, atau kawasan pesisir.

  4. Pembina Lingkungan
    Biasanya diberikan kepada pejabat pemerintah, pendidik, atau tokoh masyarakat yang berhasil membina dan menggerakkan masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.

Sosok-Sosok Inspiratif Penerima Kalpataru

Beberapa nama penerima Kalpataru yang terkenal antara lain:

  • Sadiman, petani asal Wonogiri yang menanam ribuan pohon di perbukitan tandus hingga berhasil menghidupkan kembali mata air dan hutan desa.

  • Pak Hadi, guru sekolah dasar di Kalimantan Tengah yang mendidik murid dan warga desa untuk menjaga hutan rawa gambut.

  • Komunitas Nelayan Lestari di pesisir Sumatera yang mengelola ekowisata mangrove, menanam ribuan pohon bakau, dan menjaga ekosistem pesisir dari abrasi.

Kisah mereka menunjukkan bahwa siapa pun, dari petani, guru, hingga nelayan, memiliki peran besar dalam upaya pelestarian alam.

Relevansi di Masa Kini

Di tengah pesatnya pembangunan, penurunan kualitas lingkungan menjadi tantangan serius. Kebakaran hutan, polusi udara, sampah plastik, dan krisis air bersih adalah sebagian persoalan nyata. Di sinilah Kalpataru berfungsi lebih dari sekadar penghargaan—ia menjadi simbol semangat kolektif bahwa perlindungan alam adalah tanggung jawab bersama.

Para penerima Kalpataru sering diundang untuk berbagi praktik baik di forum nasional maupun internasional. Banyak sekolah dan universitas juga menjadikan kisah mereka sebagai materi pembelajaran pendidikan lingkungan hidup.

Penutup

Penghargaan Kalpataru bukan hanya plakat atau piagam, melainkan bentuk pengakuan negara terhadap kerja keras yang kerap luput dari sorotan. Penghargaan ini mengingatkan kita bahwa menjaga alam tidak hanya soal kebijakan di atas kertas, tetapi juga aksi nyata di lapangan, mulai dari desa, sekolah, hingga kota besar.

Bagi generasi muda, Kalpataru diharapkan menumbuhkan optimisme bahwa sekecil apa pun kontribusi kita untuk alam, tetap berarti besar bagi masa depan bumi.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Harrist Riansyah

Penulis Indonesiana

80 Pengikut

img-content

Strategi Pertumbuhan Konglomerat

Senin, 25 Agustus 2025 08:46 WIB
img-content

Riwayat Pinjaman Anda dalam BI Checking

Kamis, 21 Agustus 2025 22:45 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler